Presiden Prabowo Usung Konsep Infrastruktur Berkelanjutan Untuk Konstruksi Jalan Tol Jambi – Riau Terus Berlanjut ke JTTS Tahap II
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) /den’99/red_rjbr/24
Â
Â
Â
RUANGJABAR.COM – Ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2025, pembangunan mega proyek Jalan Tol Jambi-Rengat yang melintasi sebanyak 21 Desa di Tiga Kabupaten Telan Uang Investasi Rp34,19 Triliun.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi Ibnu Kurniawan mengungkapkan rencana kelanjutan pembangunan jalan tol Jambi yakni dari Tempino-Simpang Ness- Merlung hingga batas Rengat, Provinsi Riau segera dimulai pada 2024.
“Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akan berakhir di Provinsi Jambi atau proyek terakhir Jambi-Rengat,” kata Ibnu Kurniawan.
Â
Pembangunan JTTS berdasarkan rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo, bahkan juga sudah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bahwa Jalan Tol Trans Sumatera itu berhenti di Provinsi Jambi.
Ibnu mengatakan proyek ini berakhir di Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), kita melaksanakan hanya sampai di Merlung sehingga perlu diingat jalan tol itu sama dengan point to point.
Maksudnya dari interchanges ke interchanges atau dari pintu masuk ke pintu keluar yang nantinya dikerjakan adalah pintu keluar yang ada di Merlung.
Â
Jalan tol tersebut akan terbagi beberapa paket dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).
Nanti dibagi dalam empat paket mulai dari Tempino- Simpang Ness lalu ke Merlung. Untuk Tempino-Simpang Ness dengan skema KPBU. Penugasannya bersama Hutama Karya (HK).
Namun hingga saat ini pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) itu masih menunggu kesepakatan antardua Direktorat Jendral (Dirjen) di Kementerian PUPR.
Â
Dua Dirjen tersebut di antaranya Dirjen Bina Marga dan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, meski begitu pihaknya sedang menyiapkan semua dokumen pendukung untuk pembangunan Jalan Tol Jambi-Rengat.
“Dokumen sedang kita siapkan untuk pembahasan di Jakarta dan soal pembiayaan pembangunan jalan bebas hambatan Trans Sumatera telah tersedia dan berharap pada 2024 sudah dilakukan penandatangan kontrak,” kata Ibnu.
Â
Proyek Jalan Tol Jambi-Rengat membentang sepanjang 198 km, dengan 116,5 km berada di Provinsi Jambi dan 81,5 km di Provinsi Riau.
Melansir dari kanal Youtube Tollku yang direalis ruangjambi dari ruangjabar.com dimana nilai investasi untuk proyek ini mencapai Rp34,19 triliun, dengan pembangunan dijadwalkan berlangsung dari tahun 2023 hingga 2025 dan target operasional pada tahun 2025.
Â
Rute jalan tol Jambi-Rengat akan melintasi 21 desa di tiga kabupaten, yaitu Muaro Jambi, Batanghari, dan Tanjung Jabung Barat. Beberapa desa yang akan dilalui termasuk Desa Tantan, Rantau Majo, dan Dusun Mudo.
Salah satu pintu keluar tol direncanakan berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, lengkap dengan rencana pembangunan rest area di Kecamatan Tungkal Ulu.
Â
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara Jambi dan Riau serta mempercepat perputaran roda ekonomi daerah.
Dengan terhubungnya desa-desa tersebut, potensi lokal, terutama di sektor pertanian dan perkebunan, dapat dieksplorasi dan ditingkatkan.
Selain itu, proyek ini diharapkan membuka peluang baru untuk sektor pariwisata dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Kendala yang Dihadapi Meski menjanjikan banyak manfaat, proyek ini tidak terlepas dari tantangan, terutama terkait dengan pembebasan lahan. Sebagian besar jalur yang akan dibangun merupakan kawasan hutan.
Proses pembebasan lahan masih dalam tahap pengupayaan, dan pemerintah daerah Jambi berfokus untuk memastikan kelancaran dalam tahap ini.
Masyarakat Jambi sangat menantikan realisasi proyek ini dan berharap agar pembangunan dapat dimulai dan selesai tepat waktu untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi logistik.
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa proses pembebasan lahan untuk proyek ini sedang berlangsung.
Pemerintah Provinsi Jambi telah menetapkan lokasi resmi untuk pembangunan, yang mencakup 21 desa di tiga kabupaten.
Penetapan lokasi ini merupakan langkah awal yang penting untuk memfasilitasi proses pembebasan lahan.
Proyek ini didukung oleh investasi dari Asian Infrastructure Investment Bank sebesar Rp 23 triliun, yang menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan proyek ini, termasuk aspek pembebasan lahan.
Masyarakat berharap agar proses pembebasan lahan tidak merugikan mereka dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar.
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Jambi-Rengat dapat berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.***