Komite Penyelenggara Organisasi – KPO LSM GMBI,Semakin Tinggi Pohon Semakin Titerpa Angin Kencang


Â
RUANGJABAR-Kabupaten Bandung,Pasca peristiwa Mapolda Jabar akhir Januari 2022, Pendiri sekaligus Ketua Umum LSM GMBI, serta merta melakukan restrukturisasi darurat organisasinya, hal ini dilakukan melalui Dekrit Sebagai Keputusan Lembaga Tertinggi yang ditanda tangani oleh Ketua Umum Sekaligus pendiri pada tanggal 17 Februari 2022 yang memutuskan pembekuan struktur DPP LSM GMBI sebagaimana SK Ketum tahun 2021 tentang Restrukturisasi Organisasi dan kelembagaan DPP LSM GMBI dan mengalihkan kepada Komite Penyelenggara Organisasi hingga Ketua Umum yang saat itu tengah menjalani proses hukum aktif kembali.
Saat itu selain alasan hukum banyaknya struktur yang mengundurkan diri dan non aktif akibat peristiwa tersebut, menyebabkan jalannya roda organisasi menjadi terhambat.
Ditengah proses hukum aktivis LSM GMBI yang akhirnya melibatkan juga ketua umum, pro kontra di internal GMBI juga menjadi tambahan permasalahan yang tentunya mengganggu stabilitas dan marwah organisasi. Bahkan setelah Keputusan Dekrit masih ada upaya menunjuk PLT Ketua Umum yang diajukan sekelompok oknum internal LBH GMBI kepada seorang unsur anggotanya.
Hal ini menyebabkan ketersinggungan besar Ketua Umum, surat pengajuan PLT tersebut ditolak mentah mentah, Dalam konfirmasinya di tahun 2022 Ketua Umum saat itu menyatakan bahwa upaya itu dipahami sebagai upaya mengambil jabatan ketua umum secara halus dalam pemaksaan kondite proses hukum, apapun dalihnya ini tidak benar, Ini sama dengan upaya kudeta tahun 2004 oleh oknum GMBI namun hari ini halus dan menggunakan orang dekat saya, kan sudah saya putuskan ada pendirian Komite Penyelenggara Organisasi, kenapa mau merubah dekrit dengan mengajukan PLT KETUA UMUM ? ini melanggar adab dan tata krama, pasti ada konspirasi dan pembentukan pemahaman yang keliru, begitu tegasnya…( Moh Fauzan Rachman, SE ) di Tahti pada saat itu masih menjalani proses hukum.
KPO begitu singkatan Komite Penyelenggara Organisasi sejak didirikan melaksanakan amanah selaku kepanjangan tangan dari Ketua Umum dalam melaksanakan konsolidasi organisasi, yang berisikan Dewan pakar, Dewan Pengawas dan sisa dari Dewan Pembina yang masih berkenan untuk mendampingi lembaga ini agar tetap solid.
 Segala keputusan dan kebijakan yang diambil adalah keputusan kolektif kolegial atas persetujuan dari Pendiri sekaligus Ketua Umum, tanpa kecuali.
Namun pro kontra keputusan ini di intervensi oleh isu dan anasir yang akhirnya dibawa ke ranah persoalan pribadi dan keluar dari jalur tatanan organisasi, berkembangnya menjadi anasir menghambat konsolidasi organisasi dengan kebingungan arus bawah atas keadaan organisasi pada saat itu.
Hingga akhirnya kader terimbas polarisasi dari isu dan anasir yang dikembangkan justru oleh oknum yang saat itu telah menyatakan tidak aktif, mengundurkan diri dan bahkan telah bergabung membangun organisasi lain.
HIngga Ketua Umum kembali aktif, KPO telah menyatakan undur diri dan melaksanakan serah terima di rapat Pimpinan Dewan Pimpinan Pusat November 2022, dan secara administratif berkas kinerja KPO telah diterima tentang Selayang Pandang LSM GMBI di masa KPO dan berkas pelaksanaan konsolidasi organisasi di LSM GMBI selama hampir satu tahun.
Namun kondisi kesehatan Ketua Umum yang saat itu terganggu dan kemudian DPP yang sudah terbentuk tetap melibatkan unsur Dewan Pakar dalam pelaksanaan roda struktural di DPP, menyatakan kebutuhan dan dalam Rakernas atas perintah Ketua Umum DPP LSM GMBI ditetapkan kembali sebagai salah satu unsur kolektif kolegial LSM GMBI hingga hari ini,
Adanya intervensi anasir dan isu yang menerpa keberadaan KPO di LSM GMBI, mulai merebak kembali, bahkan banyak oknum menyatakan langsung kepada personal, bukan lagi urusan organisasi, hak hak asasi sudah dilanggar dengan tuduhan kepada Azizah Talita Dewi selaku Dewan Pakar yang ditunjuk sebagai Ketua KPO, oleh Pendiri sekaligus Ketua Umum.
Terlepas ibu Azizah Talita Dewi adalah istri dari Ketua Umum, namun perjalanan keberadaan nya di LSM GMBI terhitung sejak tahun 2009, sebagai mitra kerja Ketua Umum dan melaksanakan MOU kerjasama Perusahaan nya PT. PANCURAN LUHUR dengan GMBI sebagai pemberdayaan ekonomi, latar belakang beliau sebagai seorang pengusaha sejak tahun 1996 bertemu dan bermitra dengan Organisasi Masyarakat dan sebagai pengurus KADIN bukan hal asing.
Tahun 2012 Azizah Talita Dewi, diangkat menjadi anggota dewan pakar, bersama sama dengan 4 dewan pakar lainnya diketuai oleh Bpk. Abdul Thalib Rachman, yang juga ayahanda ketua umum sekaligus teknokrat birokrat yang mumpuni dalam aspek membangun investasi sosial dan organisasi Â
Hingga Tahun 2020 diangkat 12 orang Jajaran Dewan Pakar LSM GMBI, Azizah Talita Dewi, menjadi inisiator pengembangan Dewan Pakar LSM GMBI dalam rangka membangun keberlangsungan (sustainable) hingga lembaga ini menuju LEGACY di masyarakat, bangsa dan negara,
Azizah Talita Dewi, adalah sarjana sosial, lulusan fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Parahyangan, dan Magister Manajemen Universitas Padjajaran Bandung, dengan predikat Cum Laude.Latar belakangnya berorganisasi tidak lagi menjadi asing di kalangan aktivis, ayahanda Azizah Talita Dewi pernah menjabat sebagai Wakil Ketua di Angkatan Muda Siliwangi, dan melibatkan juga putrinya untuk ikut aktif saat usia nya masih 20 tahun, sebagai pengusaha kontraktor Ibu Azizah tak Asing dalam menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi, dan memegang beberapa perusahaan, Pedagang Besar Farmasi serta Perdagangan swasta untuk perdagangan barang dan jasa. Hingga hari ini menjadi pengurus Kamar Dagang Industri Jawa Barat.
Dalam dunia politik, Azizah telah menjadi calon anggota dewan dari beberapa partai, sejak Pileg 2004, dari Partai besutan Osman Sapta kala itu, Partai Persatuan Daerah, Tahun 2009 bersama dengan Ketua Umum Moh. Fauzan Rachman, SE juga menjadi calon legislatif Partai Demokrasi Kebangsaan, kemudian di tahun 2015 belajar mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Di kabupaten Pangandaran sebagai DOB baru, menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa hingga hari ini dan membawa beberapa kader GMBI untuk turut berpartisipasi dalam Pesta Legislatif tahun 2019, sebagai amanah masuk ke urat nadi di LSM GMBI.
Kecintaannya kepada budaya nusantara, alam dan ekologi telah membawa Azizah, menjadi seorang pelestari batik tulis hingga hari ini, disamping leluhur nya adalah salah satu pendiri Mitra Batik di Tasikmalaya, Azizah juga aktif dilingkungan organisasi Hejo dan Yayasan Dawuh Pasundan, yang didirikan oleh sesepuh Alm Letjen Sohilin GP, dalam rangka menimba ilmu dan pengalaman secara sosial, dan lingkungan hidup, Juga turut menjadi pemerhati pelaku kebencanaan di barisan Tentara Langit.
Tahun 2023, bersama dengan sesepuh IOF Jawa Barat, melahirkan Organisasi berbasis Ekologi Adventure bernama SAOR 4×4, juga menelurkan perusahaan lingkungan hidup Total Solusi Hijau.
Tentunya Ketua Umum sekaligus pendiri, memutuskan pengangkatannya bukan berdasarkan hubungan marital, sejak 2012 sebelum marital sudah menjadi dewan pakar LSM GMBI, namun kondisi rekam jejak Azizah Talita Dewi lah yang menjadikan pertimbangan matang seorang Moh. Fauzan Rachman, untuk meminangnya menjadi salah satu Dewan Pakar dan mengangkatnya menjadi Ketua Dewan Pakar LSM GMBI juga merangkap koordinator Komite Penyelenggara Organisasi.
Pengalaman teknokrat, wirausaha, sosial, poltik dan ekologi serta mitigasi bencana, adalah selaras dengan apa yang dibutuhkan untuk membangun program umum di LSM GMBI, oleh karena itulah saya mengangkat dan merekomendasikan ibu Azizah Talita Dewi Sebagai Dewan Pakar untuk turut terlibat membangun lembaga, ini yang lembaga butuhkan, keterlibatan jajaran para intelektual seiring dengan perkembangan GMBI itu menurut Ketua Umum, Moh Fauzan Rachman, SE. tahun 2020
Hari ini ketika namanya sering menjadi terseret Pro Kontra akibat adanya isu yang dikembangkan oknum yang justru tidak menginginkan lembaga ini berkembang dengan komitmennya Transformasi, dan persaingan antar lembaga, hingga menerpa urusan hak hak pribadi dan privasi yang berkembang menjadi fitnah, Azizah Talita Dewi tetap menjalankan pengabdiannya di GMBI tanpa kenal lelah, terutama saat ini ketika dibutuhkan mendampingi lembaga ketika Ketua Umumnya dalam masa pemulihan
Kami selaku kader LSM GMBI, merasa hal ini perlu diklarifikasi, bahwa pengorbanan pengabdian seorang Ibu Azizah, perlu dipandang lebih objektif dan melawan opini buruk yang justru menghambat keberlangsungan program umum GMBI, Â sebagai tim divisi Humas DPP LSM GMBI Melahirkan tulisan ini adalah menjadi sebuah kewajiban, ditengah polemik isu anasir yang mendera beliau, hingga pembunuhan karakter sampai ke para tokoh di jawa barat mempertanyakan kebenaran isu yang dikembangkan oknum adalah kewajiban
Meski Ibu Azizah tidak mempersoalkan deraan hinaan hingga fitnah kepada dirinya, organisasi berkewajiban untuk meluruskan kesalah pahaman yang dibentuk oleh oknum atas kepentingan subjektifitas dan pribadi. Sebab hal ini akan mengganggu komitmen organisasi dan kelembagaan.
Dimana orang yang jelas membantu lembaga, dan mana orang yang justru mau merusak dengan opini buruk, pembusukan, fitnah bahkan pembunuhan karakter.
Konspirasi menjatuhkan personal yang bertahun tahun dilakukan, ternyata menjadi bukti di akhir bahwa potensi ingin merebut kekuasaan di internal lembaga terjegal dengan hadirnya KPO dan Ibu Azizah Talita Dewi.
Meski beliau tidak pernah mempermasalahkan secara pribadi hingga hukum, tetap, pengabdiannya di GMBI untuk merealisasikan Transformasi demi keberlangsungan eksistensi lembaga LSM GMBI telah menjadi sebuah fakta sejarah di lembaga ini,
 Mari bekerja keras tanpa batas, untuk masyarakat, jaga nama baik lembaga, jaga marwah lembaga, jadilah kader GMBI sebagai Panutan di Masyarakat, disaat ketua umum sedang pemulihan, justru itulah TEGAK LURUS kader kepada KETUA UMUM bapak. Moh. Fauzan Rachman, SE, loyalitas bukan hanya diucapkan dan di depan pimpinan, Slogan ataupun retorika tapi nyatanya demi mengedepankan kepentingan pribadi memperkaya dirinya, TEGAK LURUS adalah ketika anda menjadi kader di masa sulit, tetap hadir sebagai garda terdepan perubahan demi lembaga, masyarakat, dan Indonesia yang lebih baik sesuai pesan Ketua Umum kita, Membela KETUA UMUM sekaligus PENDIRI, taat patuh, bukan malah bersebrangan dengan beliau. Dan bukan hanya retorik namun kenyataannya anda berhianat dan mengaku korban lembaga,
Itu yang selalu kami dengar dari seorang Azizah Talita Dewi, S,sos, MM, Ketua Dewan pakar LSM GMBI dari 16 Dewan pakar, dan koordinator Komite Penyelenggara Orgnisasi LSM GMBI.