Gegara Rakyat Palestina Banyak Korban, Pasukan Sekutu Hizbullah Hancurkan Barak Israel dengan 4 Rudal Buatan Iran, Puluhan Tentara Israel Tewas Sebagian Menangis Kocar Kacir Mencari Tempat Aman


Ngeri!! Amukan roket Grand Hazbullah Bombardir Fasilitas Militer Israe
RUANGJABAR.COM – Milisi perlawanan Lebanon, Hizbullah kembali melancarkan rentetan serangan roket ke fasilitas militer Zionis di wilayah Israel.
Akibat dari serangan tersebut, sejumlah fasilitas militer di Israel porak poranda dihantam roket Hizbullah.
Diketahui, serangan Hizbullah tersebut diluncurkan pada Rabu, (22/11/2023).
Pasukan militer Israel yang berada di lokasi tersebut dibuat kocar-kacir menyelamatkan diri.
Selain itu, roket serangan Hizbullah dikabarkan menyasar pabrik pengembangan Irom Dome Israel.
Hizbullah mengumumkan kalau serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan serangan Israel.
Serangan tersebut juga menjadi simbol solidaritas terhadap rakyat Palestina serta milisi perlawanan mereka, Hamas di Gaza.
Pihak Hizbullah menyatakan, mereka menargetkan tim logistik Israel yang sedang merenovasi situs militer al-Bayyad yang rusak di Blida.
Balas Kematian Jurnalis Al Mayadeen
Selasa (21/11/2023), Hizbullah mengumumkan pelaksanaan tiga operasi terpisah terhadap situs militer Israel sebagai pembalasan atas terbunuhnya jurnalis Al-Mayadeen Farah Omar dan Rabih Me’mari yang dilakukan IDF pada hari itu.
Al-Mayadeen adalah kantor berita yang berbasis di Beirut, Lebanon dan memiliki jaringan di sebagian besar negara Arab, bersaing dengan Al-Jazeera dari Qatar dan Al Arabiya dari Saudi Arabia.
Hanya beberapa jam setelah para wartawan itu meninggal, Hizbullah pada pukul 14:25 menargetkan unit “Korps Perang”.
Unit ini terafiliasi intelijen militer Israel yang ditempatkan di sebuah rumah di pinggiran pemukiman Menara,Israel.
Serang Hizbullah ke unit ini dilakukan menggunakan dua peluru kendali.
Serangan dilaporkan langsung mengenai sasaran, mengakibatkan kematian dan cedera yang dikonfirmasi di antara pasukan Israel.
Hizbullah lalu mengumumkan operasi lain pada pukul 15:45 sebagai tanggapan atas kematian Omar dan Me’mari.
Menggunakan peluru kendali, serangan Hizbullah ini menargetkan tentara Israel yang ditempatkan di dalam sebuah rumah di pemukiman “Avivim” dekat perbatasan Lebanon.
Hizbullah mengklaim kalau sasarannya terkena serangan langsung, dan mengonfirmasi adanya banyak korban jiwa.
“Pangkalan militer Israel “Beit Hillel” kemudian menjadi sasaran pada pukul 16:10 oleh rentetan roket Grad (Katyusha) sebagai tanggapan atas matinya jurnalis dan warga sipil, dan untuk mendukung Gaza dan Palestina,” kata Hizbullah dalam pernyataan ketiga.
Pernyataan itu mengonfirmasi adanya serangan langsung yang mengakibatkan banyak korban jiwa di pihak Israel.
NGERI! Kekuatan 4 Rudal Burkan Iran oleh Hizbullah Luluh Lantakkan Markas Galilea Tentara Israel
Mendukung perlawanan rakyat Gaza, militan Hizbullah tembakkan empat rudal burkan buatan Iran dan berhasil menghancurkan markas divisi Galilea tentara Israrl.
Serangan rudal tersebut membuat tentara Israel kocar-kacir dihantam rudal tersebut.
Kekuatan serangan rudal burkan buatan Iran tersebut memiliku kekuatan yang mematikan karena berhasil menembus markas tentara Israel.
Almayadeen melaporkan, pada Senin (20/11/2023) Hizbullah mengerahkan 4 rudal Burkan buatan Iran ke Barak Branit Israrl yang merupakan markas besar Divisi Galilea IDF.
Serangan disebutkan dilakukan Hizbullah dalam dua operasi terpisah dengan 4 rudal Burkan dalam interval 20 menit.
Hizbullah memberikan pernyataan terkait serangan tersebut sebagai dukungan untuk rakyat Palestina.
Sementara dari video yang beredar terlihat barak tersebut terbakar dengan hebat.
Bahkan kepulan asap hitam pekat pun terlihat meski dair jarak jauh.
Diduga, serangan 4 rudal burkan Hizbullah membuat barak tentara Israel porak poranda.
Diketahui sebelumnya, Hizbullah pertama kali menggunakan rudal burkan pada 4 November 2023 silam.
Rudal tersebut kerap dijuluki rudal volcano atau gunung berapi yang kerap digunakan untuk melenyapkan pos militer Israel di sepanjang perbatasan Lebanon.
Hancurkan Drone Hermes Israel
Pada Minggu, Hizbullah juga menjatuhkan drone milik Israel setelah sebelumnya sukses menyergap dua drone canggih Amerika Serikat.
Jika Amerika kehilangan Drone MQ Reaper dan Predator di tangan kelompok pejuang Houthi (binaan Iran) di Yaman, Israel harus rela drone canggihnya: Hermes-450 yang rontok oleh sengatan rudal Hizbullah.
Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), insiden itu terjadi pada 18 November, hanya seminggu setelah serangan terkuat Israel sejak pertempuran dimulai di perbatasan Lebanon-Israel bulan lalu.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke arah drone Elbit Hermes 450 Israel yang terbang di atas Lebanon.
Sengatan rudal yang diyakini buatan Iran tersebut berhasil menjatuhkan Hermes.
Serangan ini merupakan lanjutan dari gempuran kelompok Syiah itu ke Israel, setelah sehari sebelumnya, Hizbullah meluncurkan lebih dari selusin serangan terhadap pos-pos Israel di sepanjang perbatasan, termasuk satu serangan dengan dua drone bunuh diri di sebuah pos di kota Metula, Israel utara.
Dibandingkan Hamas, Israel menganggap Hizbullah sebagai ancaman langsung yang paling serius.
Tel Aviv memperkirakan Hizbullah memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang ditujukan ke Israel.
Merespons hilangnya drone mereka, tentara Israel mengerahkan drone dan menembakkan dua roket ke sebuah pabrik aluminium di daerah Nabatiyeh di Lebanon selatan, menyebabkan pabrik tersebut terbakar dan menimbulkan kerusakan parah.
Ini merupakan serangan pertama di wilayah Nabatiyeh sejak perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah.
Belum ada komentar langsung dari militer Israel mengenai serangan terhadap pabrik tersebut.
Namun menurut sumber Associated Press, tentara Israel saat ini sedang menyerang posisi pasukan Hizbullah dan akan memberikan informasinya nanti.
Hizbullah mendukung Hamas, saingan Israel dalam konflik di Jalur Gaza.
Setelah konflik Israel-Hamas pecah, Hizbullah menembakkan roket ke Israel untuk menunjukkan solidaritas, yang menyebabkan bentrokan di sepanjang perbatasan.
Selama perang di Gaza berlanjut, “semua kekuatan perlawanan akan terus memberikan tekanan pada Israel.” tegas pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine.
Menurut statistik dari kantor berita AFP, setidaknya 90 orang tewas dalam pertempuran lintas batas di pihak Lebanon sejak bulan lalu.
Kebanyakan dari mereka adalah pejuang Hizbullah dan setidaknya sepuluh orang adalah warga sipil.
Di arah sebaliknya, enam tentara dan tiga warga sipil tewas di pihak Israel.
Israel Umumkan Tentara Yang Tewas
Pasukan Israel (IDF) mengumumkan pada Sabtu malam bahwa lima tentara mereka tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.
Mereka juga merilis nama seorang tentara tambahan yang sebelumnya tewas, ketika mereka mengalihkan serangannya ke timur laut pusat Kota Gaza, ke Zeitun dan Jabalya. lingkungan sekitar.
Para prajurit yang terbunuh adalah Kapten Eden Provisor, 21 dari Alfei Menashe, Staf-Sgt. Shlomo Gurtovnik, 21 dari Modiin, Sersan Staf. Shachar Fridman, 21 tahun dari Yerusalem, dan Mayor Jamal Abbas, 23 tahun dari Mafkiin.
Staf-Sersan. Adi Malik Harb, 19 tahun, bagian dari Brigade Nahal, berasal dari desa Druze di Beit Jann, yang memiliki persentase tentara gugur tertinggi di antara komunitas mana pun di Israel.
Menurut Kan News, 64 tentara dari kota Druze tewas dalam pertempuran.
IDF merilis nama Master-Sgt. David (Dudi) Digmi, 43 dari Rishon Lezion, seorang paramedis di brigade selatan Divisi Gaza, yang terbunuh pada 7 Oktober.
IDF menyatakan pasukan mereka kini beroperasi di pinggiran Zeitun, termasuk Sheikh Ijlin dan Rimal, untuk membersihkan wilayah tersebut dari Hamas.
Menurut IDF, wilayah tersebut merupakan “pusat komando dan kendali brigade Gaza utara [Hamas].
Di tempat itulah salah satu posisi ancaman paling signifikan berada,” dengan empat batalyon Hamas beroperasi di sana.***